AirLine lama-lama mati

Sebenarnya udah lama hubbyku bilang kalau Buraq sudah dihentikan operasionalnya. Kemudian Mandala Air juga mulai dibatasi operasionalnya. Mandala Air praktis hanya ada flight ke Surabaya dan Denpasar (yang mana dalam waktu dekat opearionalnya juga bakal dihentikan).

Hubbyku pernah bilang, Star Air dan Merpati ada kemungkinan melakukan hal yang sama, dihentikan operasioanlnya. Mungkin Merpati nanti lebih mengarah ke Indonesia Timur dan flight perintis begitu. Maklum, BUMN...semati-matinya juga ada suntikan dana terus menerus.

Waktu itu aku setengah percaya setengah enggak. Loh, penerbangan kan lagi berjaya. Orang sekarang lebih senang naik pesawat dibanding naik Bus malam atau kereta, harganya toh gak jauh beda, sampenya lebih cepet lagih :D

Tapi akhirnya, tadi pagi enggak sengaja nonton berita : Star Air terancam menghentikan operasionalnya dan 550 karyawannya terancam dirumahkan. Kaget? Iya! Tapi lebih ke pertanyaan, kog bisa ya AirLine pada mati satu-satu gitu ya...

Masalahnya terletak pada, ngasih harga yang gila-gilaan sedang biaya produksi terus naik, terutama aftur yang jadi bensinnya pesawat. Harga tiket pesawat sekarang sudah gila-gilaan turunnya. Bayangin aja, AwAir Jakarta-Denpasar itu bisa 365 ribu PP. Nah, normalnya...anggeplah Lion Air yang selalu bilang harga tiketnya udah termurah, Jakarta-Denpasar paling murah 275...itu one way, not return. Nah kebayang kan orang pada lari ke AwAir yang bisa hemat ampe beratus-ratus ribu ituh. Memang sih, AwAir enggak jual seat...cuman jual tiket, yang artinya gak ada nomer seat dan musti berebutan, walaupun pasti sih dapet seat...cuman ya kalau telat dapet deket wing atau deket toilet ^^;;

Gara-gara AwAir banting harga, banyak orang lari ke sana. Urusan keselamatan atau masalah tehnis orang mana mau tau, yang penting dapet tiket murah dan terbang dengan santai ^^; Toh jarak perjalanan udara paling lama enggak sampai 2 jam.

Belum lagi monopoli Garuda sebagai BUMN, dimana lebih diutamakan semua bandara kepada Garuda dibanding peneerbangan lain...jadi kalau ada pesawat airline lain yang jadwalnya deketan ama Garuda, siap2 aja delay kalau Garudanya delay ^^;

Cuma Lion Air aja yang berani nglunjak maksa brangkat biar dikata Garuda delay...alesannya "Kan sama-sama bayar kontrak di sini." hieheheheh seps...seps

Well...lalu ternyata beberapa AirLine keteteran mengikuti gerak yang terlalu dinamis tapi enggak ada proteksi buat perusahaan itu, akibatnya...mereka gulung tikar. Ironis, di saat banyak ijin penerbangan yang diterbitkan, banyak AirLine yang terpaksa tidak bisa beroprasi bahkan menutup perusahaannya...gara2 persaingan yang tidak sehat.

Contohnya ya AwAir ituh...seharusnya ijinnya sudah diterbitkan dari kapan lalu, tapi tidak juga ada operasionalnya. Begitu diancam bakalan ditarik ijinnya, baru deh mereka bikin flight...itu juga masih numpang sama Air Asia, yang sempet diamuk sama semua penerbangan tanah air, gara-gara ngasih harga gak kira-kira turunnya ke semua flight.

Bayangin aja Denpasar-Malaysia cuma 263 ribu -___-;;

Menurut perkiraan suami saya, mereka sengaja berbuat itu...istilahnya mereka nombok dulu sekarang. Nanti, ketika semua AirLine gulung tikra dan tutup, baru deh mereka naekin harga. Mau gak mau kan mereka tetap laku, karena orang udah enggak punya pilihan flight...very clever...and very cheat...-__-

Well, bapak-bapak Dinas Perhubungan yang berwenang mengatur masalah penerbitan ijin usaha trayek apapun...coba dong lebih bijak sedikit dengan memberikan Undang Undang perlindungan perusahaan...kalau begitu kan, perusahaan penerbangan lokal banyak yang mati, masak kita juga harus dijajah sama orang luar untuk urusan transportasi...nestapa amat -__-

posted by LizaMolly @ 5/28/2005