What's next?
Sampai hari ini saya masih sangggup bertahan...tapi kalau "bisik-bisik" di belakang itu sudah melibatkan owner, sepertinya saya harus memilih...bertahan dengan kebingungan "am i doing wrong?" atau "something trouble in me?" *wess gak ngertilah bosoku ngawur kabeh* ^-^;; atau saya berani memutuskan, lebih baik keluar dan hati tenang.Well, saya udah mendiskusikan ini sama hubby, intinya dia bahkan termata sangat menyarankan saya untuk keluar dari pekerjaan ini dan tidak perlu mencari pekerjaan lain. Dia merasa sanggup menghandle finansial kami berdua. Dan melihat betapa stressnya saya sampai enggak bisa tidur, dia bahkan meminta saya untuk keluar, even the owner adalah temannya sendiri.
Masalahnya, bukan sekedar hubby bisa menopang hidup kamu berdua dengan gajinya. Tetapi lebih pada, saya ingin jadi penulis yang artinya fasilitas komputer dan internet disini masih bsia "Dijajah" secara gratis....hehehehe
Tetapi ada hal yang harus saya mengerti, seperti kata suami saya, bukan lagi "saya berbuat salah apa?" atau bukan, tetapi lebih pada masalah "like" and "dislike"
Saya keras...saya akui. Tetapi saya masih bisa kompromi, berapa stok yg suka raib saya cuma menegur teman saya tanpa perlu meneruskan ke Owner. Berapa kali saya dirugikan, tetapi saya memilih diam. Berapa kali saya harus menelan acara saling tusuk disini. Berapa kali saya harus merasa "outsider" karena mereka lebih suka berbahasa ibu mereka dibanding berbahasa nasional, dan saya harus diamuk massa kalau berbasa jawa dengan teman sesama jawa.
Well...diskriminasi? Bisa jadi. Ketika saya pertama kali bergabung ke sini toh ada ketidaksukaan2 dan ketakutan2 dari mereka yang saya enggak tau kenapa bisa begitu. Saya sendiri cenderung diam kalau ucapan dan tindakan mereka sudah sangat menjengkelkan, karena niat saya disini bekerja bukan cari2 masalah.
Ada banyak masalah kemudian, saya tidak mau banyak bercerita di sini, karena akhirnya jadi subyektif. Karena bisa jadi saya punya "salah" di mata mereka dan owner tetapi saya tidak merasa itu salah...
Cukup sudah saya lihat sistem disini "saling menusuk" dan "saling menjelekkan" dan "cari muka" yang begitu hebatnya. Istilah "musuh bersama" pun ada di sini. Kalau si musuh itu hilang, maka beramai-ramai dicarilah 1 orang untuk dimusuhi. Saya pernah mengalami bagaimana 1 orang dijadikan "musuh bersama" sering juga sih saya ikut menggosipi tingkah si "musuh bersama" yang kalau dipikir seperti saya sekarang kali ya... ^-^;;
Yah, maybe i am doing wrong, dan sebenarnya owner bisa menegur saya kalau dia mau, karena perjanjian kerja kami dulu "if i am doing wrong, he can talk to me."
Yah...mungkin ini hanya ketakutan2 saya semata...atau memang menjelang PMS jadi bawaannya curiga, atau memang saya harus membuat satu pilihan...
Dan mudah2an pilihan itu benar2 mendukung jalan hidup saya...Amin
2 Comments:
allow liza ..duhh sabar say kadang emang ada hari yg menjengkelkan ..but kalo terus berlangsung baiknya dikeluarin ( talk to your boss ) biar unek2nya keluar ......... ..btw persediaaan bukunya kade tambah menipis hiks hiks..padahal udah cona disiplin bacanya bentar2 ...cuman ngak bisa maunya dihabisin :(
have a great day
sebenernya banyak orang yang 'terpaksa' menikmati pekerjaannya, karena kebutuhan akan financial.. saya merasa, kamu beruntung, jika tidak harus terbelenggu di dunia yang tidak bisa kamu nikmati..
sukses yah?!
Post a Comment
<< Home