<body>
Come To
CERITA LIZA

My Favorite Places
Aestera
AK
Blogfam
HPI
multiply
prenster
HK

My Friends
Ambu Aisa BebeQz Bu Ika Catshade Carine Daniela Denny De Retno Enno Femmy Gage Gembull Heroes My dearest Jo Kade Linda Lily Maknyak Mbak Elsa Mommy Aras Tanteku Nita Novaa Oppie Putri Pyu Sasko Shaven Spawn Teh Yanti Tya Ummay Vie Yauri Yaz

special
Asrama Hogwarts

banner's

Powered by Blogger

Listed by Blogwise


BlogFam Community

Wizzard or Strawberry?
Sunday, December 12, 2004

Harry Rusli dan Jackie Chan

Itu judul diatas sama sekali enggak nyambung sih sebenernya...cuman dua2nya lagi sangat berkesan denganku....

Harry Rusli meninggal dunia kemaren, jam 7 malam, setelah selama satu minggu menjalani rawat intensif akibat serangan jantung Coroner ketiganya ini. Bukan hanya Jantung, Kang Harry, dia kerap disapa begitu, punya kolensterol dan asam urat. Ini akibat makan tidak sehat yang selalu ia konsumsi. Kang Harry dikenal doyan makan sate kambing dan duren.

Sebenernya setelah dibawa ke RS Harapan Kita, kondisinya sempat membaik dan sempat bencada dengan salah satu anak kembarnya. "Wah saya diracun nih, diracun oleh diri sendiri maksudnya." Itu ucapan terakhir beliau. Setelahnya kolaps dan meninggal dunia.

Kang Harry itu legenda musik tanah air. Lahir dari seorang ayah tentara dan ibu dokter, malah menjadikan bungsu dari empat bersaudara ini seorang pemusik. Ketiga kakaknya menjadi dokter spesialis, sedang Kang Harry sendiri yang jadi pemusik dengan gelar Profesor Seni. Ibunya bilang "Harry adalah dokter musik." Ayahnya mngijinkan dia jadi pemusik dengan catatan bukan untuk komersil. Semuanya dipenuhinya, Kang Harry adalah pemusik yang karyanya tidak laku secara komersil tetapi laku dikalangan akademisi musik di luar negeri.

Kang Harry adalah cucu pujangga dan penulis terkenal Marah Rusli ( masih ingat Sengsara Membawa Nikmat? itu karya Marah Rusli). Mungkin darah seni mengalir dari kakeknya. Sya agak lupa2 inget, Siti Nurbaya itu karangan STA atau Marah Rusli...

Yang jelas Kang Harry adalah sosok yang sangat membanggakan. Ilmu musiknya sangat tinggi tetapi dia sangat down to earth. Concern terhadap nasib anak jalanan dan pemusik2 pemula tanah air, membuat dia membiarkan rumahnya menjadi markas anak2 jalanan dan para pemusik pemula itu.

DKSB(Depot Karya Seni Bandung) dan Rumah Musik Harry Rusli pun muat di rumahnya yang ada di Jl Supratman Bandung ini. Dibanding Rumah Musik lain, Rumah Musik Harry Rusli paling murah, paling lengkap dan paling familiar.

3 Tahun lalu saya mengantar si bungsu ke sana untuk kursus Drum. Kami berdua sempat terkaget-kaget dengan price kursus di sana selama setaun. Kalau tidak salah ingat, biaya pendaftaran 20 ribu dan uang iuran 60 ribu per dua bulan atau pertiga bulan (saya lupa ^^; ) Padahal di Rumah Musik lain, khusus untuk kelas Drum paling tidak iurannya diatas 200 ribu perbulannya. Itu di Elfas dan Purwacaraka. Maka adek bungsu pun dengan sukacita mendaftar di sana, dan sampai sekarang melanjutkan sampai tingkat advance serta masih kongkow di sana.

Kang Harry juga membiarkan rumahnya jadi markas aktivis Suara Ibu Peduli Bandung. Pokoknya sosok Kang Harry benar2 begitu merasuk buat warga Bandung pada khususnya.

Saya sempat tanya ke adek "Kamu melayat ke sana?"

Spontan adek jawab. "Kang Harry itu buat aku bisa berani bermusik seperti sekarang ini, sekarang aku lagi di rumahnya bareng temen2 UNPAS (dia kuliah seni musik di UNPAS, Harry Rusli juga mengajar di sana)."

Selamat jalan Kang Harry...jasamu begitu besar kepada pemusik pemula dan aktivitas sosial lainnya...

Well...about Jackie Chan...

Udah nonton Police Story? DI sana Jeckie benar-benar menanggalkan kekhasan dia melawak. Di sana dia total menjadi orang yang cengeng, rapuh dan patah semangat dengan sangat baik.

Menangis dengan sangat natural, dan memohon dengan sangat baik.

Hilang sudah sosok lucu, kocak, dan tidak bisa terkalahkan pada dirinya di film ini. Malah Nicholas Tse, lawan maennya sebagai Frank yang mewarnai film ini dengan tingkah konyol dan bengalnya, mirip Jackie Chan difilm2nya terdahulu.

Bisa dibayangkan berandal2 pencopet dihukum menulis berbuku2 oleh si Frank? hehehehe benar2 kocak. Belum lagi badan Nicholas Tse yang bisa lentur, ikut berlari di jalan layang, gedung pencakar langit dll...

Film ini mengisahkan Inspektur Wing (Chan) mengalami kegagalan di saat akan membekuk pasukan bertopeng pimpinan Joe yang amat membenci polisi. Kegagalannya tidak tanggung2, seluruh anggota kadet muda asuhannya tewas secara mengenaskan di gedung tua yang diseting seperti arena permainan video games dan internet. Yang lebih menyesakkan, calon adik iparnya pun tewas di depan matanya. Wing tidak bisa berbuat apa2 selain membawa lari mayat mereka yang hampir diledakkan bersama gudang itu.

Wing frustasi, memilih berteman dengan minuman keras dan cuti selama satu tahun. Meninggalkan pacarnya dan menjadi pemabuk yang bahkan bisa dipecundangi oleh pencopet kelas teri.

Sampai kemudian Frank, anak kecil yang pernah ditolongnya dan kini jadi pria dewasa, gantian menolong dan membangkitkan semangatnya untuk membekuk gerombolan bertopeng si Joe serta mengembalikan rasa cintanya yang tidak pernah mati kepada Hoe Yee...kekasihnya.

Film ini tetap menampilkan banyak aksi, tetapi Jackie Chan lebih banyak memainkan emosi yang bagus. Menangis, menjadi pecundang dan terakhir bisa mengatasi segala masalahnya dengan baik, dengan bantuan Frank tentunya...

Film ini juga memberi pelajaran kepada orang tua kaya dan berpengaruh, untuk tidak menghajar anaknya jika tidak sesuai dengan keinginan mereka. Bahwa anakpun punya hati nurani dan kepekaan yang berbalik menjadi dendam kesumat kalau setiap saat selalu dilecehkan harga dirinya oleh orang tuanya.

Lihatlah si Joe...ayahnya adalah seorang pengawas polisi Hongkong, tetapi setiap hari dia kenyang dipukul dan dirantai oleh ayahnya. Itu yang membuat dia benci setengah mati kepada polisi yang dianggap sama seperti ayahnya. Dan itu yang mendorongnya untuk melakukan banyak aksi dengan kematian polisi sebagai akhirnya...

Sekali lagi...Jackie Chan berhasil dalam misi filmnya...

2 Comments:

At 11:03 PM, Anonymous Anonymous said...

waah, post comment di sini musti pake username. Kalau gak pake username dianggap anonymous :(
Comment-nya diganti pake haloscan dong Mbak, biar lebih enak bikin comment-nya.

Btw, makasih ya atas cerita Jacky Chan-nya. Aku nonton film itu ketiduran, abis Jacky-nya serius banget, nggak kayak biasanya lucu, jadinya ketiduran deh.... :D

 
At 6:14 PM, Blogger s a s k i a said...

aye juga suka jackie chan sebagai enterpreneur, mowl. Tapi kehidupan pribadinya kan kurang baik? he's almost in love with all of his film's actresses... *if you bother ^^;;*

denger2 karena itu juga jarang film jackie yang lawan mainnya cewe bule terkenal. Kata E! channel, lho~

 

Post a Comment

<< Home