<body>
Come To
CERITA LIZA

My Favorite Places
Aestera
AK
Blogfam
HPI
multiply
prenster
HK

My Friends
Ambu Aisa BebeQz Bu Ika Catshade Carine Daniela Denny De Retno Enno Femmy Gage Gembull Heroes My dearest Jo Kade Linda Lily Maknyak Mbak Elsa Mommy Aras Tanteku Nita Novaa Oppie Putri Pyu Sasko Shaven Spawn Teh Yanti Tya Ummay Vie Yauri Yaz

special
Asrama Hogwarts

banner's

Powered by Blogger

Listed by Blogwise


BlogFam Community

Wizzard or Strawberry?
Monday, November 29, 2004

Runaway Jury

Beuh...aye tau ini telad banged ye ngebahasnye... --;;

Cuman pegimane lagi, si pilem baru masuk Bali sekarang dan aye baru sempet nonton kemaren Sabtu. Jadi ya bahasnya sekarang begituh...

Tadinya pilihannya ada 3, Taking Lives, Runaway Jury, dan Rindu KepadaMu. Aye sama suami sama2 ogah nonton Virgin, dengan alesan pilemnya sama sekali tidak menambah wawasan budaya plus antrinya panjang bener. Sebenernya sih pengen nonton The Incredibles...cuman gantian suami yang ogah. Ya wes ngalah...nonton Runaway Jury...pan aye suka sama John Crussak ame Gene Hackman :D

Sebenernya aye heran sama yang nonton Virgin...mereka emang suka nontonnya, atau gara2 promosi dan blow up gencar2an, atau mereka mikir film ini film blue? ^^; Soalnye kalau dibilang bagus, aye sih merasa tidak begitu...lah denger2 jiplakan dari Threeteen begitu...

Well...kembali ke Runaway Jury. Jujur, ceritanya keren abezzzzzzzzzzzzzzzz...aye baru sadar ini pilem beased from novelnye John Grisham. Dan aye baru sadar, pernah baca ini nopel...samar2 masih inget gituh. Pantesan, kayak familiar ama nama tokoh2 utamanye...

Pada intinya, ini pilem menceritakan gambaran sebuah komplikasi sistem hukum di Amrik yang ternyata Jury pun tak luput dari incaran dimanipulasi. Yang keren lagi, John Grisham tetep menggambarkan bahwa si jahat pasti kalah, walaupun secanggih dan selicik apapun dia bikin strategi jahat. Well...terlalu Cinderella emang sih...dongen sekali gituh...cuman konsumen kan selalu menyukai happy-end story (well, saya, gara2 kontaminasi dari Jo dkk, sekarang lebih suka the dark side --;; )

Pilem ini bener2 drama watak abis2an. Pemain2nya juga keren2 aktingnya...berasa mereka bener2 menjalankan sebuah konflik tajam dengan natural dan dalam posisi permusuhan dan intrik yang keren. Liat akting Gene Hackman sebagai Rangkin Frith (atau Frich? lupa ^^;;) yang begitu dingin, jitu, dan licik...bener2 keren dan sangat berkharisma...dijamin kita gak bakalan benci ama dia, tapi kagum abis2an ^^;

Belum lagi akting lawan Dustin Hoffman sebagai Pengacara Rohr...bener2 pengacara kharismatik, cinta keadilan dan begitu yakin bahwa kasusnya patut dikedepankan. Dustin bisa menandingi akting Gene Hackman...gak salah kalau mereka jadi aktor senior yang sangat dikagumi di Hollywood sana.

Diluar itu, akting John Crusak sebagai Nick Easter patut diacungi jempol. Dia yang biasa maen di drama romantis, bisa dengan pas membawakan tokoh yang kocak, easy going, tapi juga berbakat jadi dalang yang baik di Tim Jury yang dia ikuti.

Dan bisa dibilang, semua pemain bermain sungguh pas dan baik, bahkan yang berperan jadi hakim pun aktingnya sungguh2 pas sebagai hakim yang keras, adil dan berwibawa.

Si pemeran Gabrielle, pacar Nick Easter, pas banged. Cantik, misterius dan sangat seksi...plus pinter. Tetapi juga bisa kadangkala menjadi rapuh dan khawatir, walaupun tidak berlebihan. Cewek mana sih yang gak ngeper malem2 harus bergerilya buat mempermainkan Rankin dan Rohr dan harus berhadapan dengan bodyguard Rankin yang serem2 gitu...

Memang sih ada cacatnya...seperti adegan awal dimana Easter bertemu dengan Gabrielle di sebuah toko penuh lilin begitu, dan seolah mereka tidak saling kenal, tapi ditengah2 cerita Gabby seperti terkejut dapet lilin St. Catherine yang dipilihnya sendiri...tapi karena kita nonton filmnya, jadi ndak tuntas dari versi novelnya, sih....

Blum lagi yang awalnya keliatan banged kalau Easter dan Gabby berniat mencari uang dalam kasus Celeste Wood vs Pabrik Senjata ini, bukan buat balas dendam ke Rankin...ujung2nya semua permainan ini karena balas dendam mereka berdua...

Tapi secara keseluruhan, cerita ini keren bangedddddddddddddd

Cerita tentang seorang janda yang menuntut sebuah pabrik senjata besar, yang telah dituduhkan menjual senjata secara bebas sampai ke pasar gelap tanpa surat2 yang lengkap, mengakibatkan suaminya mati terbunuh sia-sia. Dikisahkan kalau selama ini kasus seperti itu selalu memenangkan Pabrik Senjata dan dianggap mission imposible. Tetapi Rohr yakin atas kasus ini, sampai ketika ada konsultan juri menawarkan bantuan masuk timnya sempat dilecehkan. Tetapi kemudian toh dia terima, apalagi dia tahu dia butuh bantuan karena melawan Rankin nan licik dan culas.

Rankin digambarkan begitu teliti untuk memenangkan clientnya, Pabrik Senjata itu. Bukan teliti dalam hal mengupas kasus itu, tetapi justru mengupas anggota jury yang kemudian bisa dia intimidasi untuk memenangkan clientnya.

Easter sendiri masuk dalam anggotan jury dan sukses menggiring suara bulat anggota jury untuk memenangkan janda itu...suatu akhir yang manis ketika Nick memeluk Gabby sambil melihat anak2 sekolah bermain, kemudian saling bertukar senyum dengan Rohr yang akan mengadakan pesta kemenangan dengan Celeste dan Henry, anak Celeste dan Jacob Wood (nama orang yang mati sia-sia itu).

Ternyata Nick dan Gabby hanya ingin membalas dendam kepada Rankin yang berhasil membuat menang sebuah pabrik senjata dan dituntut oleh sebuah kota, gara2 adanya penembakan massal di sekolah mereka dahulu, dimana kakak Gabby tewas terbunuh.

Sesuatu yang ironi, bahkan Rankin lupa kasus itu, baru teringat ketika markasnya digerebek oleh polisi...

Well...kisah ini membuka mata kita....bahwa sesempurna apapun sistem hukum yang dibuat (sintem peradilan dengan jury, bukankah itu briliyant?), tetap saja bisa diambil celahnya untuk memenangkan si jahat...walaupun pada akhirnya, yang baiklah tetap yang menang....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home